SUPPLIER DURIAN BEKU SIDOARJO – DURIAN KUPAS CAK FARID

SUPPLIER DURIAN BEKU SIDOARJO

Pemesanan Hub. Cak Farid – 0822.33033.280. Reseller Daging Durian, Durian Kupas, Pancake Durian Terbesar Di Jawa Timur & Jawa Tengah. Daging Durian Dengan Kualitas Super Dijamin Pahit Manis Legit, Lumer Banget Di Mulut. Kami Ready Stok 6 Ton /Bulan

SUPPLIER DURIAN KUPAS SURABAYA - 0822.33033.280

Agen durian medan, daging durian, pancake durian Surabaya

The durian (/ˈdjʊəriən, ˈdʊr-, –æn/)[2] is the fruit of several tree species belonging to the genus Durio. There are 30 recognised Durio species, at least nine of which produce edible fruit, with over 100 named varieties in Indonesia,[3] 300 in Thailand and 100 in Malaysia.[4] Durio zibethinus is the only species available in the international market: other species are sold in their local regions. It is native to Borneo and Sumatra.[4]

Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah “raja dari segala buah” (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya. Named in some regions as the “king of fruits”,[5] the durian is distinctive for its large size, strong odour, and thorn-covered rind. The fruit can grow as large as 30 centimetres (12 in) long and 15 centimetres (6 in) in diameter, and it typically weighs one to three kilograms (2 to 7 lb). Its shape ranges from oblong to round, the colour of its husk green to brown, and its flesh pale yellow to red, depending on the species. Supplier Durian Beku Sidoarjo. Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio.[1] Namun, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada D. zibethinus.

Supplier Durian Kupas Durian Ucok Medan Di surabaya sidoarjo

First used around 1580, the name “durian” is derived from the Malay language word duri (meaning “thorn”),[6] a reference to the numerous prickly thorns of the rind, together with the noun-building suffix -an. Terdapat banyak nama lokal. Nama terbanyak ditemukan di Kalimantan, yang mengacu pada berbagai varietas dan spesies yang berbeda. Durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa Sunda). Di Sumatera dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang. Di Kota Ambon dan kepulauan Lease biasa disebut sebagai Doriang. Di Pulau Seram bagian timur disebut rulen.

Some people regard the durian as having a pleasantly sweet fragrance, whereas others find the aroma overpowering with an unpleasant odour. The smell evokes reactions from deep appreciation to intense disgust, and has been described variously as rotten onions, turpentine, and raw sewage. Pusat keanekaragaman durian adalah Pulau Kalimantan.[butuh rujukan] Daerah-daerah sekitarnya juga memilki beberapa plasma nutfah durian, seperti Mindanao, Sumatera, dan Semenanjung Malaya meskipun tidak semelimpah Kalimantan. Meskipun demikian, pengekspor utama durian adalah Thailand, yang mampu mengembangkan kultivar dengan mutu tinggi dan sistem budidaya yang baik. Tempat lain yang membudidayakan durian dengan orientasi ekspor adalah Mindanao di Filipina, Queensland di Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka.

Di Filipina, pusat penghasil durian adalah di daerah Davao di Pulau Mindanao. Festival Kadayawan merupakan perayaan tahunan untuk durian di Davao City. The persistence of its odour, which may linger for several days, has led to the fruit’s banishment from certain hotels and public transportation in southeast Asia. By contrast, the nineteenth-century British naturalist Alfred Russel Wallace described its flesh as “a rich custard highly flavoured with almonds“. The flesh can be consumed at various stages of ripeness, and it is used to flavour a wide variety of savoury and sweet desserts in southeast Asian cuisines. The seeds can also be eaten when cooked.

GROSIR DAGING DURIAN BEKU SIDOARJO - 0822.33033.280AGEN DURIAN BEKU SURABAYA - 0822.33033.280

~~~~~~~~~~~~~~~~~
Untuk Pemesanan Silahkan Langsung Menghubungi
CAK FARID – 0822.33033.280

PEMESANAN ONLINE 24 JAM
PENGIRIMAN MENGIKUTI JAM KERJA
~~~~~~~~~~~~~~~~~

Advertisement